Selamat datang di Chemplung blog's

Anda bisa nyari kata-kata dari mulai puisi, curhat, karangan fiktif (novel,cerpen) dll...tinggal di coba cari di acount nguleti moga-moga berguna buat anda-anda sekalian..

Senin, 17 Mei 2010

Gadis berkerudung

Pagi itu ketika sinar matahari masih terpancar merah dan di hiasi dengan warna kuning yang cerah dilangit yang biru, dan ketika embun pagi masih terasa sejuk, aku mulai hariku untuk beraktivitas ku awali setiap langkahku dengan do’a sebelum aku pergi untuk menuntut ilmu dengan berbekal restu seorang ibu.
“Bunda,…aku berangkat sekolah dulu, Assalamu’alaikum…?” tidak lupa kucium tangannya yang begitu halus dengan kasih sayangnya.
“Yah… wa’alaikum salam, hati-hati dijalan” jawab sang ibu dengan suara merdunya sambil mengusap rambutku. Sungguh sentuhan yang penuh kasih dan sayang,mengingatkan aku ketika masa kecil dulu.
***

Aku mulai melangkah dengan penuh kebahagiaan ,kubagikan kebahagiaan itu kepada setiap orang lewat senyuman yang ramah.
“Pagi pak?” sapaku kepada seorang guru SD yang pernah mengajariku.
“Pagi juga,,,?” sungguh begitu ramah ia kepadaku , sambil menganggukkan kepalanya ,itulah seorang guru yang tidak pernah lupa kepada seorang muridnya. “Sungguh engkaulah pahlawan tanpa tanda jasa” ucapku dalam hati.
Di sebuah trotoar aku menunggu mobil yang akan membawaku ke sekolah, kulambaikan tanganku dan ahirrnya mobil itupun berhenti tepat aku di depanku, tanpa menunggu lama aku langsung menaikinya.
“Kiri…!!! Kiri…. Mas,” seruanku kepada seorang sopir mobil. Akupun turun ,dan melangkah menuju sekolah kebanggaanku . Ditengah perjalanku menuju kampusku, aku menemukan sebuah kejutuan tidak terduga sebuah senyuman indah dari seorang gadis yang berwajah cantik berseragam putih abu-abu . “ Pagi…?” ucapnya sambil tersenyum ramah kepadaku.
“ Pagi juga…” kubalas senyumannya itu dengan menaikan kedua alis mataku.
“Duh… cantiknya dikau,andaiku tahu siapa dirimu” ucapku dalam hati , tak berhenti aku menatapnya dari jauh .
***
Setelah pulang dari sekolah aku coba cari tahu tentang dirinya dengan lewat di depan muka rumahnya. Tak ada tanda kalau dia ada dirumah , munkin dia belum pulang dari sekolahnya . “ Sial , dia ga’ ada dirumah !!” sesalku dalam hati. Sebuah harapan tersimpan dalam ahtiku, “Semoga saja besok bisa bertemu dengan dia”ketika akiu menanti sebuah mobil angkot untuk mengantarku pulang kerumah. Diseberang jalan aku melihat seorang gadis yang sedang duduk melamun, aku penasaran ingin rasanya mengenal dirinya tapi hatiku malu dan aku hanya bisa menatapnya dari sebrang jauh . hatiku bertanya “Siapakah gadis cantik berkacamata yang duduk melamun ?”…
Kucoba hilangkan rasa penasaranku dengan menghampirinya dan duduk di sampingnya. Awalnya aku malu, dan duduk dengan jarak jauh darinya , sekali lagi kutatap dia .
” Ya… Allah siapakah gerangan dirimu, sungguh betapa indahnya ciptaan-Mu “ Sejenak dalam hati kumemuji ciptaan-Nya. Lama kutatap dirinya ,dan kucoba duduk mendekatinya . “ Ada apa mas??”… gadis itu menyapaku sambil tersnyum manis . mungkinkah dia mendengar ucapan dalam hatiku .
“Ah… ga’ pa-pa ko’, Cuma kagum ajah bolehkan, betapa indahnya wajahmu sungguh Allah ciptakan engkau dengan sempurna”. Ucapku dengan gemetar seluruh tubuh , “Ya… bolehlah, tapi biasa ajah mas , ga’ usah gemetar gitu dong??” Rupanya dia memperhatikan diriku , aku jadi malu.
“Sendirian aja neng,..?” pertanyaan yang cukup basi .
“ Kelihatanya apa mas,” Oh sungguh sekali lagi aku salah tingkah. Ucapku dalam hati.
“ Maaf nih, kalo aku boleh jujur, neng cantik kalau neng lagi diam melamun kaya tadi”.
“Ah masa… berarti mas liat aku dari tadi dong?” suara manja sang gadis itu terdengar olehku sungguh membuat hatiku sejuk.
“Emang napa neng , gombal yah kedengaranya … aduh salah lagi nih gue, tapi jujur loh itu kata-kata dlaam hatiku yang terdalam”.
“ Makasih mas, atas pujianya , tapi aku ga’ ada receh mas, he..he… ga’ mas bercanda ko’? jawabnya sambil tertawa dengan manja.
“Yah… mungkin kedengaranya gombal buat neng, kalo cowo’ bilang kaya gitu iya kan?” ucapku sambil merasa bersalah. Tak ada jawaban darinya hanya terdiam tersipu.
“Ohya , pulang kemana nieh…?” kucoba bertanya dengan pertanyaan yang sederhana. “pulang ke rumah , emang kenapa?” Sunguh aku semakin tak berdaya dibuat olehnya . “Ga’ Cuma nanya ajah ko’ , rumahnya dimana neng?” “ Di atas bumi end di bawah langit.” Aku semakin kesal dibuat olehnya, tapi aku coba untuk bersabar. “Ko’ jawabnya gitu sih neng, serius nih…?”
“Oh.. mas marah nih, ..” suara manjanya kembali terdengar.
“Ga’ mana mungkin mas marah sama orang secantik neng,”
“Cie.. gombalnya keluar lagi , deket ko’ mas, dari sini lurus ajah terus berhenti deh di lampu merah. “
“kalo di lampu merah yah tiap mobil juga berhenti neng, ntar di tilang polisi “
“Nah… itu mas ngarti ?... Pinternya mas ini, mau maen kerumahku ta mas?”.
“Ga’ Cuma pengen tahu aja “
“Sama ja mas awalnya pengen tahu dulu, habis itu maen deh ke rumah, ohya kalo mas pulangnya kemana?” Sepertinya dia penasaran.
“ Deket ko’, dari sini lurus terus belok kiri habis itu ada sungai nah.. jebur deh neng kesitu, he…he…” “Ko’ jawabnya gitu sih mas, berarti mas ikan dong? He…he… ga ko’ mas becanda habis mas kaya gitu sih.”
“iya sama-sama neng juga kaya gitu, Ohya jam berapa nih?”
“Jam setenga dua siang mas, emang kenapa mas ko’ kelihatanya gelisah sih?”
“Ya jelas lah!!... Mas gelisah , orang mas belum sholat Dzuhur, kalo neng emang udah sholat?”
“Gimana mau sholat mas, lagi ada tamu special gitu…?” dengan suara yang berbisik-bisik dia menjawabnya.
“Hmmm… pantesan duduk disini ajah ga pulang-pulang”. Terlalu lama waktu yang terbuang sia-sia, hingga aku melupakan kewajibanku. Ahirnya mobil yang aku tunggu datang tepat di hadapan kami.
“Mas, itu mobilnya datang ?”
“Ya bentar lagi, tanggung nieh… “
“udah ntar mas ga’ sholat Dzuhur loh? Gara-gara ngobrol bareng sama aku, Pulang gie… kasian tuh mobilnya udah nungguin.”
Mendengar ucapan dari bibir manisnya itu akupun tak kuasa untuk menolaknya.
“Oke, mas pulang nih, mau bareng ga’ neng?”
“Makasih mas, udah penuh neng ga’ biasa kalo naik mobil berdiri tuh, apa kata dunia orang secantik aku naik mobil berdiri?” Sungguh ucapanya itu seakan menolak ajakanku. Dalam hatiku bertanya-tanya ,aku masih belum tahu siapakah nama gadis berkacamata itu??.
“Hey, siapa namamu!!!...” teriakku sambil berdiri di samping pintu mobil. Tapi dia hanya berucap tanpa suara aku tak bisa mengartikan ucapan yang keluar dari bibir manisnya itu,
“ ah… lagi-lagi aku gagal kenalan dengan seoranggadis cantik “ sesalku dalam hati.

***

Sabtu, 15 Mei 2010

Bidadari manis

Berawal dari sebuah senyuman manies yang -
slalu ia berikan kepadaku setiap hari, serasa –
menyejukkan hatiku dan membawa sepercik –
harapan dan semangat dalam menjalani hidup.
“Pagi mas,…?”
Sapanya sambil melemparkan senyuman kepadaku,
“Pagi juga manies,…?” dia biasa ku sapa dengan kalimat itu,karena dia memiliki senyuman manies di raut wajah yang indahnya itu.
Semua laki-laki pun pasti senang bila ia berikan senyuman itu,tapi sayang hanya orang-orang tertentu, mungkin dia adalah wanita idaman laki-laki di sekolahnya kalo kata bahasa PENYAIR sih biasa dikatakan dengan sebutan BIDADARI.
Semua siswapun pasti berlomba untuk dapatkan cinta dari Bidadari yang bersenyum manies itu, tak ketinggalan aku juga jatuh hati kepadanya.
Ingin rasanya bisa memiliki cintanya dan bisa taklukan hatinya meski harus berjuang untuk dapatkan hatinya,apa saja akan aku lakukan demi cinta. Seiring berjalanya waktu semua cara telah aku lakukan , ku mulai dari perkenalan dan saling mengirimkan salam, maklum aku masih belum dapat nomor HP’ya jadi masih lewat ucapan yang penting bikin seneng hatiku,apalagi saat dia membalas salam dariku… oh bahagianya, tidak Cuma aku saja mungkin semua cowo’ pasti sama. Melanjut dengan cara yang lebih menguji keberanianku, aku awasi setiap gerak-gerik langkahnya , mengintai dari setiap sisi indahnya, dalam hatiku berkata “Akulah orang yang akan slalu mengagumimu”. Kini tiba saatnya aku mendekati Bidadri yang bersenyum manies itu, aku mulai berani untuk berbagi crerita dengan dia apa saja yang penting bisa untuk berbicar dengan dia. Mulai dari tentang sekolah , kehidupan pribadi bahkan tentang keluarga .
“hai.. de”? itu panggilan kesayanganya. Dengan suara yang begitu lembut dia menjawab. “Iya mas,.. ada apa yah?” di dalam hati kurangkai kata-kata untuk berbicara dengan dia,tapi apa yang terjadi semua kata-kata itu hilang. Ahirnya aku hanya bisa diam membisu di depanya, ya beginilah bila s’orang lagi keserang penyakit cinta. “Mas, kenapa diem..? dia berkata dengan suara khasnya, yang membangunkan aku dari khayalan tentang kata-kata yang ingin ku ucapkan.”Oh..ya, ga’ apa-apa ko’. Mas Cuma bingung aja baru kali ini duduk dengan s’orang cewe’ tak dapat berkata apap-apa padahal udah di tulis kata-kata dalam hati tapi tiba-tiba aja hilang gituh…” jawabku sambil memegang kepala yang kebingungan. “Ah.. mas grogi kali duduk di sampimg orang cantik??...” jawab temen De” disampimgnya. Dia hanya tersenyum sipu malu mendengar dia di puji oleh temanya, senyuman itu yang membuat aku tak bisa bicara bila dihadapannya. “Ohya.. boleh mas Tanya sesuatu??” kataku setelah terbangun dari khayalanku. “Boleh dong mas, mau Tanya apa”.jawabnya dengan nada yang lembut. “Gadis cantik seperti De” ini apakah sudah punya kekasih hati…?” dengan beraniya aku bertanya seperti itu.“ lom punya mas”.


“ Alhamdulillah” dengan spontan aku berucap seperti itu, “ga’ mungkin dong gadis secantik De” lom punya pacar . “Laki-laki mana yang berani nolak De” Bidadari yang bersenyum manies ini.” Itu ucapku dalam hati. “ De lom pernah pacaran mas..” ucapnya sambil tersenyum, “oh ya emang kenapa mas??” aku terpaku ketika ia berkata seperti itu sambil menatap mataku. Andaikan aku bisa melukiskan tatapan mata yang indah itu
sungguh bahagianya hatiku.sejenak aku terbangun dari lamunanku.“Ga’ mas Cuma bingung aja gadis secantik De” mana mungkin masih jomblo, ya mas Cuma Tanya juah ko’?”
“iya sih… soalnya De” masih takut kaol patah hati”. Tegasnya sambil tersenyum. Aku tak mau terburu-buru untuk mengungkapkan perasaan hatiku, tunggu saat yang tepat. Dan perbincangan itu berahir sampai di situ setelah bel masuk berbunyi.
Pada hari selanjutnya kami hanya tegur sapa dan berbalas senyuman saja. Tapi aku masih sering telfon dan SMS dia hampir setiap hari, banyak sekali puisi yang ku kirimkan untuk dia, semua puisi itu ungkapan hatiku tentang dia,. Ketika tiba saatnya aku ungkapin perasaanku padanya, setelah sekian lama aku pendam di dalam hatiku. Siang itu setelah pulang dari sekolah, seperti biasa setiap hari rabu anak-anak Ekskul PMR kumpul di dalm kelas untuk latihan, dan bukan sebuah kebetulan ternyata dia juga salah satu anggota PMR. Ku mulai dekati dia dengan tekad yang begitu kuat, lama sudah kita berbicara di dalam kelas itu, tiba-tiba saja dia beranjak pergi keluar dan duduk di depan halaman kelas itu, seolah-olah dia memberikan kesempatan untuk berbicara berdua dan tak di ganggu oleh teman-temanya, tanpa rasa ragu ku ambil kesempatan emas itu dan tidak aku sia-siakan.
“De … kenapa diluar, bosen yah..” itu kata-kataku sambil berdiri di depan pintu kelas. “ Hey… dia kenapa nih, ko tiba-tiba jah keluar, di apain oleh kalian”. Teriakku kepada teman-temannya di dalam kelas itu. “ Biasa ajah kali mas!!”. Teriak mereka kepadaku, sementara itu dia masih terdiam di atas kursi yang panjang .
“Hey, manis bnoleh mas ngomong sebentar, ini masalah hati dan perasaan mas sendiri”. Dengan nada desah nafas yang begituy tegang aku bertanya padanya. “ boleh dong mas, mau ngomong apa?” jawabnya sambil tersenyum menatap ke depan. “Ohya mas , kalo ngomong jangan lewat telfon De” ga biasa mas,ngobrol ama cowo’ tu, mendingan langsung ajah ngomongnya biar enak”. Kata-katanya membuat hatiku tersinggung, karna aku sering banget telfon dia , mungkin itu membuat dia terganggu. “iya deh, mas ga akan ulangi lagi, langsung aja nieh.. mas ga’ mau jadi orang munafik karena itu mas pengen ngomong jujur kalo ma situ suka sama De”,mas sayang,mas cinta ama De”…”.Dengan tubuh gemetar dan hati yang tegang yang mengalir air keringat dingin, aku berkata seperti itu. “ emangya sejak kapan mas suka ama De”,padahal kita itukan baru kenal”. Itu ucap dari bibirnya. “ sejak awal mas lihat De”,senyum De” pertama kali waktu MOS di mualai, andai saat itu mas tahu siapa nama De”, tapi sayangnya De” tidak termasuk dalam kelompok mas, eh.. mala ikut sama kelompoknya mas Imad temen mas sendiri, jadi mas hanya bisa lihat De” dan mengagumi De” dari jauh.”
“kita itukan baru kenal mas, lom jauh loh…ko’ langsung suka sih?” sepertinya dia menyelak. “iya sih… ya wajar dong gimana sih kalo orang yang lagi jatuh cinta itu, cinta itukan awalnya kenal dulu , tak kenal maka tak sayang, tak sayang maka tak cinta iya kan..?” jawabku dengan nada tegas.
“mas itu sudah berniat untuk ungkapin perasaan init uh, sejak keluar dari rumah dengan brbekal restu seorang Ibu dan melangkah dengan keyakinan yang begitu besar hanya untuk ungkapin perasaan mas yang sesungguhnya pada De” kalo ma situ sudah suka sama De”, tapi terserah De” mas terima ajah jawaban dari De” yang penting mas udah katakana yang sejujurnya”. Hatikupun lega setelah ku ungkapkan semuanya , tappi nafas di dada ini masih terasa sesak,setelah itu ku hirup udar segar dengan perlahan utuk menormalkan pernafasanku.
“ Yah… kita jalanin ajah dulu mas, seperti air yang mengalir” hanya itu jawaban yang ku dengar dari bibir maniesnya. “ Yaps… tapi mas siap ko’ andaikan jawaban De” terdengar ga’ enak oleh mas, mas ga’ akan patah hati ya mungki itulah resiko dari jatuh cinta, tapi andaikan jawaban dari De” membuat senang hati mas, mas bersukur dan langsung bersujud kepada-Nya sebagai tanda terima kasihku kepada-Nya”. Itulah kata-kata terahir yang ku ucapkan padanya setelah nafasku kembali normal. “ sungguh melelahkan jiwaku” ucapku dalam hati. Setelah itu kamipun selesai dan bersiap untuk pulang , tapi seperti biasa aku taklupa untuk SMS dia. “Met istirahat manies…?” Seperti itulah SMS yang slalu ku kirimkan setelah pulang sekolah.
sepanjang jalan aku berdo’a semoga saja jawaban yang iya berikan membuat hatiku bahagia. Sesampainya dirumah aku langsung mengambil air wudhu ku basuh wajah dan hatiku dengan air suci itu, kurasakan kesejukan hati saat air itu membasuh wajahku.
ku dirikan sholat dzuhur dan kupanjatkan do’a tak lupa pula ku selipkan nama dia di sela-sela do’aku,agar dia selalu mengingatku.Sebait puisi ku ucapkan dalam do’aku.
“Ya…ALLAh kaulah yang menciptakan hatiku dan hatinya.
Tiupkan nafas Cinta-MU di hatinya , seperti yang Kau tiupkan di hatiku.
Ya ALLAh aku sudah siap andaikan aku harus terbakar oleh api cintanya.








Di atas sajadah ini aku bersujud dan bersimpuh.
Terlihat oleh-MU malaikat yang setia mendampingiku.
Kau maha satu , aku hanya ingin satu
Bukalah hatinya untuk diriku biarkan aku mengisi hatinya yang kosong”
Setelah selesai sholat aku kembali ke kamarku, ku buka HPku tak kusangka kulihat ada satu pesan yang belum terbuka, ketika ku buka SMS itu ternyata pesan itu dari dia, ku baca pesan itu sebuah puisi dia berikan kepadaku.
“Jika hati adalah Istana maka Cinta adalah singgahsana.
Jika ketulusan adalah mahkota
Maka kesetiaan adalah piala terindah
Dan senyum seorang sahabat adalah sebuah mutiara yang berharga…
ILOVE YOU Mas AMIR”
Itulah puisi yang ia berikan kepadaku, dan kini masih kusimpan di HP ku sebagai kenangan dari dirinya. Setelah membaca pesan yang membuat hatiku bahagia yang tiada terkira, aku langsung bersujud sebagai rasa terima kasihku atas do’a yang terkabulkan .
“aku tak dapat berkata apa-apa, tiada kata lain, selain kau cantik… ILOVE YOU TO manies…” itu balasan SMS dariku.
Dan ahirnya aku dan dia mengikat satu hubungan dengan dihiasi oleh yang namanya CINTA yah… itulah kebahagiaan yang tiada terkira untuk diriku, sungguh sebuah anugerah yang paling terindah yang di berikan Tuhan kepada setiap insane yang hidup di dunia ini.
Aku terus memuji kepada tuhan karena dia adalah Bidadari Hatiku yang bersenyum manies, dan yang telah lama kunanti.
Sepanjang hari kita selalu di hiasi dengan bunga-bunga cinta.

_Bersambung_

Jumat, 14 Mei 2010

Anggap

Sedikit keluh kesah mu
Yang kau ceritakan pada ku
Membuat hati ku tenang di sini
itu semua
Membuat ku merasa
Kehadiran ku di tengah-tengah hidup mu benar-benar ada

Gombal

Sayang ku pada mu melibihi tingginya langit
Dan luasnya lautan di bumi ini
Sayang ku pada mu
Tidak bisa di hitung dengan rumus apapun di bumi ini
Sayang ku pada mu sungguh tidak bisa di ukur
Oleh apapun di bumi ini
Sayang dan cinta ku itu dalam
Sedalam keikhlasan ku menyayangi mu
Dan
Tak ada tempat
Yang dapat menampung semua rasa sayang ini
Kecuali ahti mu..

Terima kasih

Terimakasih atas ssemua yang kau berikan pada ku
Kau berikan sayang
Kau berikan cinta mu walau sesaat
Aku takan melupakan itu semua
Walau tu hanya membuatku perih saat aku mengenag nya
Sampai saat terakhir ku melihat mentari nanti
Aku akan tatap mengingat mu
Mencintai mu
Menyayangimu
Dan memeluk mu
Walau hanya dalam mimpi-mimpi ku

Harap ku

Tlah ku temukan sosok cinta itu
Sosok yang membuatku bergetar
Sosok yang membuat ku mati rasa

Tapi aku hanya bisa terdiam menunggu
Menunggu
Menunggu
Dan
Menunggu
Yang bisa aku lakukan hanya
Memendam rasa rindu di palung hati yang terdalam
Jujur. Ingin sebenarnya mengutarakan yang ada dalam isi hati.
tapi aku tak mempunyai keberanian untuk itu
Karena aku takut kalau dia tak menererima pengakuan ku
Kini aku hanya berharap pada mu ya allah.
yang maha pemberi cinta kasih pada mahluk – mahluk ciptaannya bahwa dia adalah jodoh ku.

Hujan

hujan adalah anugrah Tuhan yang paling indah
saat hujan turun semua isi bumi terbasahi oleh tetesan airnya
saat hujan berhenti ada pelangi di langit yang menghiasinya
dan aku ingin menjadi hujan itu
yang turun untuk membasahi hati mu
di saat hati mu gundah dan gersang
dan aku ingin menjadi pelangi yang mewarnai
hati mu yang muram tak berwarna
hingga akhirnya hatimu kembali hijau dan cerah
seperti saat hujan turun dan berhenti